Jumat , 22 November 2024
Home / LANDAK / Empat Kecamatan di Landak Rawan Rabies

Empat Kecamatan di Landak Rawan Rabies

Ilustrasi
Ilustrasi

KALIMANTAN TODAY, LANDAK- Dinas Kesehatan Kabupaten Landak mencatat hingga juni 2019 jumlah kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) di Kabupaten Landak mencapai 669 kasus.

Kepala Bindang pengendalian pencegahan penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Landak Pius Edwin mengatakan, dari jumlah tersebut Kecamatan Sengah Temila menempati peringkat pertama dengan jumlah kasus gigitan mencapai 176 kasus.

“Disusul Kecamatan Ngabang dengan 116 kasus gigitan, ada juga Kecamatan Mempawah Hulu dengan 87 kasus, sementara kasus terendah ada di Kecamatan Kuala Behe dengan 10 kasus gigitan,” jelasnya.

Meski data kasus gigitan hewan penular rabies pada tahun 2019 ini cukup tinggi, namun tingkat kematian akibat GHPR cendrung menurun jika dibandingkan pada tahun 2018 lalu.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Landak, angka kematian akibat GHPR terhitung periode januari hingga juni 2019 mencapai 2 kasus, sedangkan pada tahun 2018 angka kematian akibat GHPR mencapai 14 kasus yang tersebar di lima Kecamatan.

“Untuk kasus kematian pada tahun 2018 lalu ada di Kecamatan Jelimpo sebanyak 6 kasus, Kecamatan Meranti 1 kasus, Kecamatan Ngabang 3 kasus, Kecamatan Sengah Temila 1 kasus, dan Kecamatan Kuala Behe 3 kasus,” tambah Pius.

Pius melanjutkan menurunya kasus GHPR ditahun 2019 ini dipucu mulai tingginya tingkat kesadaran masyarakt yang langsung memeriksakan diri mereka jika terken gigitan hewan sehingga dapat langsung mendapatkan penanganan medis.

“Adanya kerjasama dari Dinkes Landak bersama Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Landak dalam penanganan rabies ini sehingga angka kematian akibat rabies dapat terus ditekan,” ucapnya.

Sementara terkait ketersediaan stok vaksin anti rabies (VAR) di Kabupaten Landak sejauh ini menurut Pius masih sangat terbatas.

Ia mengatakan per juni 2019 ini sisa vaksin anti rabies yang masih tersisa hanya tinggal 50 vial, dimana kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan mengingat setiap minggunya kasus gigitan hewan penular rabies masih terus terjadi disejumlah wilayah Kecamatan di Kabupaten Landak.

“Kita himbau juga masyarakat agar dapat mengurangi kontaks langsung dengan hewan-hewan yang disainyalir dapat menularkan rabies,” tutupnya (Kar)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Dinkes Akui Prevalensi Stunting di Sanggau Fluktuatif, Ini Penyebabnya

    KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Pemda Sanggau terus berupaya  menekan dan mengatasi stunting. Hanya saja, hingga …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *