Kamis , 21 November 2024
Home / NEWS / Jujurlah Ferguso, Pemekaran Daerah Tidak Semudah Ucapanmu

Jujurlah Ferguso, Pemekaran Daerah Tidak Semudah Ucapanmu

Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

Oleh Masyramo

Berat nada suaranya. Ada marah yang tertahan di ubun kepala. “Ini hoax!Kemarahan yang gundah meledak hari itu.

“Kami tidak pernah membuat rilis soal 57 calon kabupaten dan 8 calon provinsi yang akan dimekarkan, itu jelas-jelas hoax.

Puncaknya, Apalagi merugikan saya sebagai Kapuspen dengan mencatut nama dan foto saya “.

Bahtiar, wajar saja murka. Bukan hanya dirinya yang menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di jual soal pemekaran wilayah. Lebih dari itu, institusi tempatnya bekerja Kemendagri dijadikan sasaran fitnah.

“Membuat, mengarang, dan menyebarluaskan berita bohong atas nama Kemendagri, artinya telah memfitnah institusi Kemendagri secara terbuka di ruang publik,” tegasnya.

Media online yang memuat berita tersebut langsung memasang “Permohonan maaf” di halaman websitenya.

Isu atau informasi soal pemekaran wilayah memang barang dagangan layak jual. Dalam kampanye, seorang calon kepala daerah demi meraih suara, isu pemekaran daerah dijajakan dengan narasi bahwa pemekaran daerah bukan sesuatu yang sulit untuk diperjuangkan. Cukup bawa proposal ke DPR dan Presiden. Bila persyaratan yang diminta terpenuhi akan di acc sebagai propinsi, kota atau kabupaten baru.

Bahkan narasi yang sama, cenderung berlebihan terus diucapkannya paska terpilih sebagai kepala daerah. “Saya akan beraudiensi dengan presiden untuk meyakinkannya”.

Kepala daerah terpilih, bisa jadi menganggap rakyat yang wilayahnya akan dimekarkan itu buta informasi dan akan memujanya sebagai tokoh pemekaran. Justru, rakyat ramai-ramai tengah mentertawakan semua banyolan itu.

Rakyat kini cukup mengetik kata “pemekaran wilayah” di smartphone miliknya di mesin pencarian, otomatis semua informasi terkait omongan si kepala daerah akan tersaji. Bahwa, morotarium pemekaran wilayah masih berlaku dan belum ada kepastian kapan waktunya akan dibatalkan.

Berjanji pada kampanye, tentu akan ditagih kemudian. Bernarasi bahwa pemekaran wilayah tidak sulit, lalu menciptakan opini bahwa telah melakukan beragam langkah termasuk berencana bertemu presiden dan disebarluaskan melalui media massa tentu lain ceritanya. Kepala daerah pasti akan tersinggung dan marah bila dibisiki, “Maaf, anda telah membuat Hoax”.

Satu hal pasti, “Pemekaran daerah tidak semudah ucapanmu, Ferguso. (*)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Nakes Wajib Tangani Pasien Gawat Darurat, Junaidi: Administrasi Tak Bisa Diabaikan 

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Pasien gawat darurat wajib mendapat penaganan tenaga kesehatan ketika di pusat pelayanan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *