KALIMANTAN TODAY – Kabar duka kembali menyelimuti perjalan pesta demokrasi di Indonesia. Seorang anggota KPPS di TPS 09 Dusun Tikala , Desa Pasti Jaya, Kecamatan Samalantan, Kabupaten Bengkayang meninggal dunia pada tanggal 30 April 2019 pukul 21.30.
Almarhum Hendrikus Erik (41) sebelumnya sempat dirawat selama 12 hari di Rumah Sakit Bethesda Serukam untuk perobatan medis. Almarhum meninggal akibat kelelahan saat menjalankan tugasnya selama dua hari berturut-turut pada tanggal 17 dan 18 April 2019.
Ketua KPU kabupaten Bengkayang, Musa Jairani mengatakan telah menerima informasi bahwa ada penyelenggaraan pemilu yang meninggal dunia, dan ada tiga anggota PPK dan KPPS mengalami sakit.
Tiga orang penyenggaraan Pemilu yang sakit dan mendapatkan perawatan yaitu Billi Esibal (20) Anggota KPPS Desa Tapen, Kecamatan Suti Semarang. Ekawati (36) Anggota PPK Desa Capkala, Kecamatan Capkala, dan Herkulanus Idus PPK Kelurahan Bumi Emas, Kecamatan Bengkayang.
“Mereka itu akibat kelelahan, pusing dan sakit kepala,” ujar Musa Jairani.
Untuk Almarhum sudah dimakamkan pada hari Rabu (1/5) kemarin. KPU sudah menyampaikan laporan atau mengirim data kepada KPU Provinsi untuk dilanjutkan ke KPU RI. “berharap ada bantuan atau santunan untuk penyenggaraan yang meninggal ataupun sakit,” ujarnya.
Santunan yang akan diberikan pada penyenggaraan yang meninggal ini masih menunggu informasi dan pertimbangan dari KPU RI. “Terkait dengan santunan kita masih belum tahu, tapi kita sudah diarahkan untuk menindaklanjuti akan hal tersebut. Harapannya KPU RI mempunyai pertimbangan tersendiri dalam memberikan santunan,” katanya.
Sementara itu dalam waktu terpisah, Camat Suti Semarang Rudi Hartono juga menyampaikan, bahwa pada rapat pleno tingkat PPK di Kecamatan Suti Semarang terdapat tiga orang yang dilarikan ke Puskesmas. Akibat terlalu lelah dan kurang istirahat.
“Dua anggota PPK dan Ketua Panwas Kecamatan Suti Semarang harus dilarikan ke Puskesmas. Anggota PPK yang dilarikan ke Puskesmas atas nama Rusli dan Nopran. Dan Ketua Panwas Marselinus Bambang,” ungkap Camat.
“Awalnya Ketua Panwas mengaku sakit pinggang akut terlalu lama duduk. Kemudian dua anggota mengeluh sesak napas di dada dan mengambang dampak tidak tidur selama dua malam beruntun kejar target,” ujarnya lagi. (Titi).