KALIMANTAN TODAY – Bupati Landak dr Karolin Margret Natasa menghimbau kepada masyarakat untuk menjadi agen perubahan terkait pelestarian adat diwilayahnya masing-masing.
Hal ini disampaikan Karolin kepada peserta pelatihan adat saat menutup kegiatan Pelatihan Adat Dengan Wilayah Adat yang digelar selama 2 hari, 24-26 April 2019 oleh Sekolah Adat Samabue (SAS) di Ruang Rapat Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Landak
“Saya menghimbau kepada kita semua yang mengikuti pelatihan hari ini untuk menjadi agen perubahan terkait pelestarian adat budaya diwilayahnya masing-masing, dengan demikian maka adat dan budaya kita akan terus terjaga dan dapat diwariskan untuk keturunan kita,” kata Karolin
Selain itu untuk menunjang pelestarian budaya dayak, Bupati Karolin juga berharap Kabupaten Landak memiliki museum kebudayaan yang dapat menjadi sumber literasi pendidikan kebudayaan
“Saya berharap kedepan Kabupaten Landak dapat memiliki sebuah museum kebudayaan, sehingga dengan adanya museum itu masyarakat kita mempunyai literasi budaya untuk mengenal dan melestarikan budaya dayak” ujar Bupati Karolin
Sementara itu Modesta Wisa selaku fasilitator pelatihan menyampaikan selain tujuan untuk memperluas Gerakan Pendidikan Adat di Kalimantan, memahami keterikatan Pendidikan Adat dengan Wilayah Adat, kegiatan ini juga merupakan tolok ukur untuk menyiapkan sekolah adat disetiap kecamatan
“Selama kegiatan ini kita diskusi secara bersama-sama mengenai adat dan budaya yang sudah mulai hilang di kampung masing-masing, selain itu melalui kegiatan ini kita berharap disemua kecamatan nantinya memiliki satu sekolah adat” paparnya
Wisa juga berharap kepada kaum muda yang menjadi peserta pelatihan adat untuk mencari solusi terkait beberapa adat dan budaya yang sudah mulai tergantikan oleh budaya luar
“Mungkin saat ini dibeberapa kampung sudah ada beberapa adat dan budaya kita yang mulai hilang atau tergantikan oleh budaya luar, maka dengan adanya pelatihan ini kami sebagai fasilitator berharap kepada kaum muda untuk mampu mencari solusi terkait hal tersebut,” jelas Wisa. (Deckie)