Jumat , 22 November 2024
Home / NEWS / Lantik Direktur Terpilih, PH Minta PDAM Jangan Pakai Gaya Lama

Lantik Direktur Terpilih, PH Minta PDAM Jangan Pakai Gaya Lama

PELANTIKAN. Bupati Sanggau, Paolus Hadi melantik Direktur Tirta Pancuraji terpilih, Yohanes Andriyus Wijaya, Selasa (29/1) di aula lantai I Kantor Bupati Sanggau/Foto Ram
PELANTIKAN. Bupati Sanggau, Paolus Hadi melantik Direktur Tirta Pancuraji terpilih, Yohanes Andriyus Wijaya, Selasa (29/1) di aula lantai I Kantor Bupati Sanggau/Foto Ram

KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – Yohanes Andriyus Wijaya resmi menjabat Direktur PDAM Tirta Pancur Aji periode 2018-2023 setelah dilantik Bupati Sanggau, Paolus Hadi, Selasa (29/1) di aula lantai I kantor Bupati Sanggau.

Usai dilantik, Andriyus diminta segera bekerja. Setumpuk pekerjaan sudah menanti untuk segera diselesaikan. Mengingat saat ini, perusahaan plat merah itu dalam kondisi ‘sakit’. Tak pakai lama, Bupati Paolus Hadi memberi batas waktu tiga bulan bagi direktur terpilih untuk melakukan evaluasi internal.

“Evaluasi tiga bulanNanti lapor kepada saya. Apa yang terjadi di PDAM. Termasuk relasi-relasi, dimana PDAM berlangganan, ada utang ndak? dan seterusnya,” kata PH, sapaan Paolus Hadi, pada acara pelantikan.

Ia yakin seluruh karyawan mengetahui kondisi PDAM selama ini. Kondisi tersebut, kata PH, adalah tantangan besar bagi direktur yang baru untuk menjadikan PDAM sehat.

“Kemarin direktur sudah diseleksiSaudara terpilih karena pertimbangan-pertimbangan dari Pansel tentunyaTermasuk pemahaman saudara terhadap kondisi PDAM. Saya harapakan sebagaimana tugas yang disampaikan tadi, segera perbaiki. Ini perusahaan, sederhananya, kalau yang namanya perusahaan itu lebih bermartabat dibanding dengan usaha kecil menengah,” sindirnya.

Orang nomor satu di Pemkab Sanggau itu juga sempat menyinggung soal kondisi kantor PDAM Tirta Pancur Aji. “Kalah dengan kantor UMKM. Mudah-mudahan nanti mejanya rapi dan sebagainyaSaya tidak ngomong air ngalir atau tidak,” ujarnya.

Dikatakan PH, evaluasi internal bertujuan membangun kepercayaan. Termasuk evaluasi peraturan direksi. Jangan bertentangan dengan kewenangan yang harusnya disetujui bupati.

“Silahkan saudara (direktur) mengaturnya, supaya hasilnya ada. Jangan biarkan orang yang tidak sesuai keahliannya saudara tempat kan di situ. Dimana hak dia, dimana dia sudah mendapat gaji pokok, dimana hak nantinya dia bisa mendapat yang lain. Janganlah udah gaji pokoknya dapat, di hari yang sama, di jam yang sama dia juga mendapat hak yang lain. Tolong, saya mendengar itu,” tegas Bupati.

Sehingga, bukannya fokus bagaimana memaksimalkan pelayanan terhadap pelanggan, tapi dipusingkan dengan mengatur kewenangan di dalam. “Ketika saya memanggil saudara dengan dua calon lainnya, yang saya tanyakan pertama berani kah saudara melakukan perubahan besar di internal PDAM? Saya masih ingat jawaban saudara bilang berani,” ungkapnya.

PH juga membeberkan masih ada penghasilan yang bocor. Belum lagi soal kualitas dan distribusi air bersih yang banyak mendapat keluhan dari masyarakat. Untuk itu, PH meminta direktur bersama karyawannya memonitor air selama 24 jam.

“Dua tahun, sudah ada perubahan. Tolong karyawannya bantuJangan gaya lama dipakai terus. Jangan terkesan kalian tidak bisa diberhentikan, benarkah? Ndaklah, pegawai saja sekarang banyak yang diberhentikanJangan merasa kalian tidak bisa dibuat apa-apa. Seperti mau kerja baik kah, mau tidak kah, tetap aman,” katanya.

Meski demikian, Bupati juga mengapresiasi perkembangan-perkembangan yang sudah ada di tubuh PDAM, walaupun belum seperti komitmen yang sudah dibuat. “Jadikan performa PDAM ini baikKerjanya ditingkatkan lagi. Jangan berdebat dengan saya soal harga kalau kualitas belum bisa diperkuat. Jangan bilang harga jual kita rendah, tetapi pelayanan kita SeninKamis. Karena itu yang selalu diperdebatkan dengan saya. Tapi saya bilang perbaiki pelayanan, baru kita bisa bilang dengan pelanggan, kami mau naikkan harga,” katanya lagi.

Kepada OPD terkait, terutama Cipta karya dan Bina Marga, Bupati meminta untuk membantu PDAM, terutama yang berkaitan dengan infrastrukturnya. Dan kepada direktur yang baru ia tidak mau hanya pandai di dalam, dan tidak berani keluar.

“Berkoordinasi dengan OPD sampai ke tingkat camat, direktur bukan duduk di kursi empuknya, harus jalan, terus berkoordinasi di dalam maupun di luar. Tapi saya tidak mau dengar direktur mau keluar, lupa ke dalam. Karena saya bupati sudah memberi contoh, saya jarang di luar, banyak ke dalam, walaupun kadang-kadang contoh itu tidak disenangi. Karena dianggap perjalanan dinas menghasilkan uang tambahan,” pungkas PH. (Ram)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Dinkes Akui Prevalensi Stunting di Sanggau Fluktuatif, Ini Penyebabnya

    KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Pemda Sanggau terus berupaya  menekan dan mengatasi stunting. Hanya saja, hingga …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *