PONTIANAK – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bekerja sama dengan Pontianak digital stream (PDS) menyelenggarakan “kick off” Satu Data 2018 yang mengusung tema “Kerja dan Membangun Kalbar Dengan Data”.
“Seperti yang kita ketahui data adalah segalanya di era teknologi informasi yang semakin maju, ribuan informasi tersebar melalui internet. Seringkali masyarakat kesulitan untuk menemukan mana informasi yang akurat dan tidak, mana informasi yang berdasarkan fakta dan tidak,” kata Robertus Theodore, mewakili Satu Data Indonesia sebagai pihak penyelenggara di Pontianak, Senin.
Terkait hal itu, menurutnya, Pemerintah Indonesia meluncurkan sebuah program untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat.
Dia menjelaskan, Satu Data adalah sebuah inisiatif pemerintah Indonesia untuk mendorong pengambilan kebijakan berdasarkan data.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan pemenuhan atas data pemerintah yang akurat, terbuka, dan “interoprable”.
Satu Data memiliki tiga prinsip utama yaitu, satu standar data, satu metadata baku, dan satu portal data. Dengan demikian, pemanfaatan data pemerintah tidak hanya terbatas pada penggunaan secara internal antarinstansi, tetapi juga sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan data publik bagi masyarakat.
“Kalimantan Barat yang luasnya satu setengah pulau Jawa ini akan ikut berkontribusi dalam program Satu Data untuk memenuhi kebutuhan data yang akurat, terbuka, dan `interoprable` di wilayah ini,” katanya.
Tujuan diselenggarakan kegiatan ini antara lain peluncuran Satu Data Indonesia di Kalimantan Barat, sosialisasi Satu Data, meningkatkan penggunaan data Terbuka, meningkatkan kualitas kebijakan pemerintah melalui data dan memromosikan data terbuka kepada masyarakat?melalui pemerintah kota, kabupaten serta jajaran OPD untuk mengawal visi misi Gubernur Kalimantan Barat.
“Kegiatan ini dihadiri 200 peserta yang mencakup unsur-unsur pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah kota, Perguruan Tinggi yang dibagi menjadi akademisi dan mahasiswa, lembaga penelitian, lembaga swadaya masyarakat, komunitas, dan sektor swasta,” katanya.
Dalam kegiatan itu, pihaknya melakukan beberapa rangkaian kegiatan yang diisi oleh narasumber yaitu adalah membahas rancangan program untuk “kick off” Satu Data Kalbar yaitu program yang mendorong keterbukaan dan pemanfaatan data di provinsi itu, yang melibatkan pemerintah, masyarakat, komunitas, LSM, akademisi, agar dapat berkolaborasi dalam menjalankan program.
Selain itu ada juga, deklarasi komitmen yaitu penandatanganan akta komitmen bersama pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota untuk mengaplikasikan program satu data demi mengawal visi misi Gubernur Kalimantan barat untuk mewujudkan pemerintahan yang terbuka dan berbasis data.
“Kemudian pengenalan Satu Data Indonesia sebagai pengantar tentang Satu Data Indonesia dan tugas pokok fungsi Satu Data Indonesia. Kemudian, talkshow Sharing ide, pengalaman dan gagasan untuk melakukan pemanfaatan data terbuka yang bertujuan mengawal visi misi pemerintahan Kalimantan Barat,” kata Robertus.
Pada kegiatan itu juga dilakukan kompetisi infografis terkait desain infografis mengenai visi misi Kalbar Baru yang melibatkan masyarakat umum dengan menggunakan set data keuangan Provinsi Kalbar yang telah dimulai dari tanggal 29 November, kompetisi ini diikuti oleh seluruh masyarakat di Kalbar.
Kegiatan itu diselenggarakan selama dua hari 3-4 Desember. Di hari pertama, kegiatannya adalah deklarasi dan temu wicara, sedangkan hari kedua, “Focus Group Discussion”. (Antara)