Majelis Adat Dayak Nasional meluncurkan website Dayak Conex sebagai gaung dari kegiatan Kongres Dayak Internasional 1 yang akan dilaksanakan 26-27 Juli 2017 mendatang di Kota Pontianak.
“Melalui website www.dayakconex.com ini, kita akan memberikan informasi terkait kegiatan agenda Kongres Dayak Internasional yang akan dilaksanakan pada bulan Juli nanti. Jadi, masyarakat yang ingin tahu mengenai berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kongres tersebut, silahkan mengakses website itu,” kata Ketua Kongres Dayak Internasional 1, Alexius Akim di Pontianak, Kamis.
Dia mengatakan, pada kegiatan Kongres Dayak Internasional tersebut nantinya akan menghadirkan sejumlah pemateri yang berkompeten di bidangnya, termasuk sejumlah menteri Kabinet Kerja juga akan menjadi pembicara.
Tidak hanya itu, pada kegiatan itu juga ditargetkan akan dihadiri oleh 2.500 peserta, termasuk tamu dari duta besar negara sahabat.
“Pada kegiatan ini nanti juga akan dihadiri oleh seluruh bangsa Dayak dari berbagai penjuru dunia,” katanya
Di tempat yang sama, Presiden Majelis Adat Dayak Nasional, Cornelis mengatakan, tujuan dari kegiatan Kongres Dayak Internasional tersebut untuk merumuskan butir-butir protokol Dayak, juga sebagai jembatan bagi bangsa Dayak antara masa lalu dan masa depan.
“Diharapkan dari protokol Dayak tersebut melahirkan butir-butir kepahaman bangsa Dayak akan esensi penciptaan manusia dan keaslian yang tidak tercampur dari dunia luar,” kata Cornelis.
Selain itu, lanjutnya, kegiatan itu juga bertujuan untuk melahirkan deklarasi Bangsa Dayak dunia sebagai refleksi butiran protokol yang memuat pernyataan sikap bangsa Dayak dalam menghadapi struktur zaman yang dinamis.
“Khusus untuk Indonesia, melalui Kongres ini juga kami tidak ingin ada yang mengatakan bahwa Dayak itu kafir dan primitif, karena didalam Dayak ini juga terdiri dari berbagai macam agama, termasuk Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha bahkan Konghuchu,” katanya.
Cornelis menegaskan bahwa selama ini Dayak sudah menjadi bagian dari bangsa Indonesia karena juga telah berkontribusi dalam kemerdekaan serta mengisi pembangunan Indonesia.
“Dayak tidak ingin menjadi beban dari negara ini, namun kita juga ingin berkontribusi bagi pembangunan,” kata Cornelis.
Sementara itu, Sekretaris kegiatan Kongres Dayak Internasional, Gusti Hardiansyah mengatakan, dari hasil kegiatan itu pihaknya akan menyampaikan berbagai konsep yang ada ke seluruh dunia.
“Terutama mengenai konsep bagaimana suku Dayak menjaga hutan, peran Dayak dalam sosial, ekonomi dan politik,” katanya. (ant)
Semoga Kongres Internasional Dayak ke-1 ini benar-benar menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi bangsa Dayak secara keseluruhan sehingga bisa meningkatkan peran serta masyarakat Dayak dalam pembangunan dan bisa meningkat daya saing bangsa Dayak dalam persaingan global.