Kamis , 21 November 2024
Home / POLITIK / Warga dan Kader PDIP Bubarkan Pendemo Anti-Ahok

Warga dan Kader PDIP Bubarkan Pendemo Anti-Ahok

Calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama
Calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama

JAKARTA – Warga dan kader PDIP membubarkan sekelompok orang yang berusaha menghalangi kampanye calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Jalan Centex, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa.

“Kegiatan kampanye diatur dan dilindungi oleh undang-undang, jika ada oknum-oknum yang bermaksud untuk menghalangi harus dituntut secara pidana,” kata Ketua DPC PDIP Jakarta Timur Dwi Rio Sambodo.

Rio yang ikut mendampingi Ahok dalam blusukan tersebut menyayangkan terjadinya penghadangan oleh massa yang tidak dikenal itu.

Peristiwa penghadangan kampanye Ahok tersebut terjadi pada pukul 14.00 WIB. Massa yang berjumlah tidak lebih dari 15 orang membentangkan karton dan berorasi bermaksud untuk menggagalkan kegiatan blusukan Ahok.

Namun, massa tidak dikenal tersebut mendapatkan perlawanan dari warga yang sudah menunggu kehadiran Ahok untuk mengunjungi wilayah mereka.

Ibu Hambali, warga yang ikut menyambut kehadiran Ahok, sempat protes dan berteriak .

“Kami sudah mengharapkan Pak Ahok untuk datang ke tempat kami, Mereka sebagian besar bukan warga sini” katanya.

Massa tidak dikenal tersebut akhirnya bisa dilokalisasi dan tidak bisa mendekati maupun menghalangi kegiatan blusukan di sepanjang Gang Sopan RT 03/10, bahkan warga bersama-sama simpatisan PDI Perjuangan meneriakkan yel-yel dan bernyanyi secara histeris sambil mendorong membubarkan kelompok massa tak dikenal tersebut.

Ahok mendatangi setiap warga dan melakukan dialog terkait permohonan warga tentang pembangunan RPTRA dan tak lupa berfoto bersama.

“RPTRA adalah upaya DKI Jakarta dalam membangun ruang publik, ruang interaksi warga dan akan kami upayakan untuk ada di setiap kelurahan di DKI Jakarta,” ujar Ahok menjawab permintaan dan pertanyaan warga.

Gesekan antara warga dan massa tidak dikenal sempat terjadi di luar area Ahok blusukan, namun pengurus PDIP dan kepolisian bisa meredam dan membubarkan massa tidak dikenal tersebut hingga tidak terjadi insiden yang tidak diinginkan.

“Harapannya ke depan aparat kepolisian lebih tegas lagi terhadap aksi-aksi segelintir orang yang telah jelas-jelas melawan hukum dan undang-undang,” imbuh Rio.

Hal senada disampaikan Tim Kampanye Ahok-Jarot, William Yani. Menurut dia, massa yang berniat mengganggu proses konstitusional seperti kampanye harus ditindak tegas supaya tidak menjadi preseden ke depan.

 

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Tiga Dugaan Pelanggaran Selama Kampanye Pemilu 2024, Bawaslu Sanggau: Semuanya Tak Cukup Bukti

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sanggau mengungkapkan adanya tiga dugaan pelanggaran selama …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *