KALTENG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Bandara Haji Asan Sampit merilis data pantauan titik panas di Kalimantan Tengah yang menunjukkan sebaran terbanyak di Kabupaten Kotawaringin Timur.
“Titik panas di Kotawaringin Timur terpantau di Kecamatan Teluk Sampit ada 10 titik dan Pulau Hanaut dua titik,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, Sutoyo saat dikonfirmasi di Sampit, Kamis.
Data BMKG mencatat sebanyak 18 titik panas di Kalimantan Tengah pada Kamis (25/8) pagi. Sebarannya, di Kabupaten Katingan terdapat dua titik di Kecamatan Sanaman Mantikei dan satu titik di Tasik Payawan, sedangkan di Kabupaten Kotawaringin Timur terdapat 12 titik yakni di Teluk Sampit 10 titik dan Pulau Hanaut dua titik.
Tiga titik di Kabupaten Seruyan tersebar di Seruyan Hulu dua titik dan satu titik di Hanau.
Ia mengatakan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut merupakan dua kecamatan di kawasan selatan yang memang rawan kebakaran hutan dan lahan. Saat kemarau tahun 2015 lalu, dua kecamatan itu termasuk yang terparah dilanda kebakaran lahan.
Stuktur tanah berupa gambut tebal membuat rawan terbakar. Saat kemarau, gambut mudah kering dan mudah terbakar, sedangkan pemadamannya cukup sulit karena api membakar hingga ke dalam tanah.
“Tadi malam kami mendapat laporan memang ada kebakaran lahan di Teluk Sampit. Camat menyebutkan luas lahan yang terbakar sekitar 12 hektare. Pemadaman sudah dilakukan oleh unsur muspika setempat bersama warga,” kata Sutoyo.
Sutoyo mengimbau masyarakat tidak membakar lahan. Intensitas hujan jauh berkurang sehingga rawan kebakaran lahan, jika kebakaran meluas dan tidak terkendali, bisa menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat.